Tata kelola keuangan publik adalah hal yang sangat penting dalam menjalankan pemerintahan sebuah daerah, termasuk di Kota Palembang. Peran pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan tata kelola keuangan publik di Palembang sangatlah vital untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan.
Pemerintah sebagai pemegang kebijakan dan pelaksana program pembangunan memiliki tanggung jawab besar dalam mengelola keuangan publik dengan baik dan transparan. Menurut Bambang P.S Brodjonegoro, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, “Tata kelola keuangan publik yang baik akan menciptakan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.”
Namun, peran masyarakat juga tidak kalah pentingnya dalam meningkatkan tata kelola keuangan publik di Palembang. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Wahyudi, dkk (2018) di Universitas Sriwijaya Palembang, disebutkan bahwa partisipasi aktif masyarakat dalam pengawasan dan pengawalan terhadap penggunaan anggaran publik dapat mencegah terjadinya korupsi dan penyalahgunaan keuangan negara.
Sebagai contoh, program “Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan Negara” (LHPKN) yang diterbitkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dapat menjadi acuan bagi masyarakat Palembang untuk mengetahui kinerja pemerintah dalam mengelola keuangan publik. Menurut Harry Azhar Azis, Anggota BPK RI, “Masyarakat sebagai pemegang kedaulatan rakyat memiliki hak untuk mengetahui dan mengawasi penggunaan anggaran publik demi tercapainya tata kelola keuangan publik yang baik.”
Dengan demikian, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan tata kelola keuangan publik di Palembang menjadi kunci utama dalam menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel. Sehingga, pembangunan yang dilakukan dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi seluruh masyarakat Palembang.